Kerja Praktek Di PT. Selnet Optima Region Jawa Tengah "Hari Pertama"

Denpono.com, Praktek Kerja Lapangan atau juga disebut Kerja Praktek (KP) merupakan salah satu kewajiban mahasiswa Universitas Semarang khususnya jurusan Teknik. Dalam kegiatan Kerja Praktek mahasiswa akan mencari tempat magang dan kemudian ikut dalam kegiatan pekerjaan tersebut. Mahasiswa akan belajar dari proses pekerjaan sebenarnya dilapangan.

Saat ini saya (admin Denpono Blog) bersama 3 teman yaitu Aditya dan Giean sedang melakukan Kerja Praktek pada Sub-Kontraktor (subkon) di daerah Bayumanik Semarang. Sekedar informasi bagi sobat yang membaca tulisan ini, subkon ini adalah urutan ketiga. Dimana yang paling atas itu ada Provider (Telkomsel, Indosat, XL Axiata dll), kemudian di bawahnya ada Vendor (Huawei, Zte, dll), dan yang terakhir ada Sub Kontraktor. Tugas dari ketiga elemen tadi berbeda beda tetapi yang jelas Sub Kontraktor ini adalah bagian eksekusi ke site site yang ditunjuk oleh Vendor, dan komponen - komponen disupport oleh Vendor ini. Untuk detail tugas tugas dari vendor, provider dan subkon mungkin akan Denpono buat artikel terpisah. Jadi pada intinya untuk sub kontraktor tugasnya kurang lebih seperti yang denpono jelaskan di atas.

Lanjut ke topik pembahasan.

Jadi saya dan kawan - kawan kerja praktek di Subkom PT. Selnet Optima Region Jawa Tengah. Kami mulai masuk Kerja Praktek pada tanggal 16 Juli 2018. Di hari awal kerja praktek kami diberi materi oleh Mas Adi (Bagian Quality Control Selnet Optima). Dengan gaya pembahasan yang santai, mas Adi memberikan kami materi mengenai Transmisi dan proses pekerjaan di lapangan itu bagaiama.


Teknik Penentuan Posisi Antena Micro Wave

Nah pada awal masuk ini kami diberikan materi tentang cara menentukan posisi pemasangan suatu Antena Micro Wave (MW) pada suatu Tower BTS. Antena Microwave ini berfungsi untuk menghubungkan antara BTS dengan BSC atau BTS dengan BTS. Tetapi sebelum antena dipasang di atas tower maka perlu dilakukan penentuan posisi terlebih dahulu.

Sebagai bahan perhitungan, maka dibuatlah perumpamaan kasus. Subkon diminta untuk memasang Antena Microwave pada ketingian 40 Meter dan sudut arah 45 derajat. Maka yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut :

- Buat simulasi gambar tower tampak atas ( misal tower 4 kaki)
- Dengan kompas suntoo, letakkan kompas pada tengah media yang telah dibuat pada langkah diatas.
- Cari kaki tower yang paling dekat dengan Nol derajat kompas dengan searah jarum jam. (Disini didapat kaki A)
- Setelah didapat posisi kaki tower A, selanjutnya buat penanda entah dari bambu atau sejenisnya sebagai pembantu pada sudu 45 derajat kompas. Penanda ini nanti akan memudahkan penyesuaian rah Antena Microwave saat di atas tower.

Untuk jelasnya bisa dilihat pada gambar coretan di bawah ini.

Dan kompas yang digunakan adalah seperti ini.



Pemasangan Antena Microwave

Yang perlu diperhatikan saat memasang Antena Microwave adalah bagian center. Semisal akan di pasang pada ketinggia maka yang diukur adalah dari permukaan tanah sampai dengan Center. Ketika posis sudah terpasang maka perlu di cek apakah Antena yang dipasang sudah terkonek / ngelink dengan target BSC dengan menggunkam avo meter. Mengukurnya dengan ODU + Ground. apabila sudah didapatkan 3 Vold DC maka Antena Microwave sudah terkoneksi. Sedangkan cara kedua dilakukan dibawah pada IDU menggunakan suatu software dan biasanya yang melakukan pekerjaan ini adalah Engeener nya.


Pemasangan Breket
Pemasangan atau merakit breket dengan Antena microwave harus tidak boleh terbalik dan juga posisi Antena microwave letak kabelnya harus di bawah.

Istilah – istilah pada Tower BTS
Kemudian kami juga diberi materi mengenai istilah istilah pada tower BTS, yaitu sebagai berikut:

Shelter
Shelter berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan equipment dan biasanya berada di samping tower.

Rectifier system
Rectifier system berfungsi sebagai pengubah tegangan dari PLN 220/380 Volt AC menjadi tegangan DC untuk disuplai ke komponen BTS.

Baterai
Baterai berfungsi sebagai backup power ke BTS apabila Listrik dari PLN sedang padam. Biasanya baterai ini mampu bertahan sampai 3 – 4 jam, tergantung dari kapasitas dari Amper Hour (mAh/Ah) baterai dan desain sisyem itu sendiri.

Microwave systemMicrowave system terdiri dari Indoor Unit (IDU) dan Outdoor Unit (ODU).

a) Indoor Unit berada di dalam shelter memiliki port E1 yang dikoneksikan ke port E1 BTS melalui DDF. Indoor Unit juga mendapatkan suplai daya dari tegangan DC rectifier yang sama, sedangkan.

b) Outdoor Unit menempel pada Antena Microwave.
Indoor Unit dan Outdoot Unit terhubung menggunakan Coaxial Cable.

Antena Sectoral
Berbentuk persegi panjang, letaknya di bagian atas menara tower dengan ketinggian tertentu dan befungsi sebagai penghubung antara BTS dengan Handphone (penyebar sinyal). Ada dua antena sectoral yaitu Monotype untuk daerah rural atau sub-urban dan Dual Type untuk daerah padat penduduk (Urban).

Antena Microwave
Antena Microwave berbentuk lingkaran atau mirip seperti gendhang yang berfungsi untuk menerima atau memancarkan gelombang micro dari BTS ke BSC atau BTS ke BTS.

Feeder
Merupakan jenis kabel yang digunakan untuk media rambatan gelombang radio antara BTS dan Antena sector dengan ukuran kabel bervariasi yaitu 7/8, 1-5/8 atau ½

Tower Sentral
Tower beserta system pentanahannya sebagai media penempatan atau penginstakan antena dan feeder.

Antena Omni
Antena Omni directional adalah jenis antena yang memiliki bentuk pancaran gelombang menyebar kesegala arah.

Dynaspere
Sebagai pengaman sambaran petir

Site Guard atau Landlord
Adalah petugas yang merawat dan mebersihkan lokasi BTS.



Penutup
Jadi itulah materi yang kami dapatkan saat melakukan Kerja Praktek pada hari pertama. Materi yang Denpono rangkum diatas sebagian diambil dari belajarteknologi21.blogspot.com karena keterbatasan bahan bacaan dan catatan. Jika ada salah tolong dikoreksi ya sob. Sekian artikel kali ini, semoga bermanfaat.

Terimakasih